Orang dengan kecerdasan visual-spasial yang berkembang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Belajar dengan cara melihat dan mengamati. Mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.

2. Mampu mengenali suatu lokasi dan mencari jalan keluar.

3. Mengamati dab membentuk gambaran mental, berfikir menggunakan gambar. Menggunakan bantuan gambar untuk proses mengingat.

4. Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual.

5. Suka mencorat-coret, menggambar, melukis, dan membuat patung.

6. Suka menyusun dan membangun permainan tiga dimensi.

7. Mempunyai kemampuan imajinasi yang baik.

8. Mampu melihat dengan persepektif yang berbeda.

9. Mampu menciptakan representasi visual atau nyata dari suatu informasi.

10. Tertarik menerjuni karier sebagai arsitek, desainer, pilot, perancang pakaian, dan karier lain yang menggunakan kemampuan visual.

Kecerdasan visual-spasial meliputi kumpulan dari berbagai keahlian yang saling terkait. Keahlian ini meliputi kemampuan membedakan secara visual, mengenai bentu dan warna, gambaran mental, daya pikir ruang, manipulasi gambar, dan duplikasi gambar yang baik yang berasal dari dalam sendiri (secara mental) maupun yang bersal dari luar.

Kecerdasan visual-spasial ini memegang peranan yang yang sangat penting dalam kehidupan para ilmuan dan orang terkenal. Albert Einstein menemukan teori relativitas bukan diawali dengan persamaan matematika, tetapi menggunakan kecerdasan visual-spasialnya. Dia membayangkan duduk di ujung cahayadan berjalan dengan kecepatan cahaya. Kekuatan kecerdasan visual-spasial Einstein menjadi landasan penemuan teori relativitas. Setelah itu barulah Einstein menjabarkanteorinya dengan menggunakan persamaan matematika.

Demikian juga dengan Leonardo Da Vinci. Semua karya besarnya diawali dengan gambaran mental yang ia buat di dalam pikirannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Michael Faraday dan Nicolai Tesla. Malah Nicolai Tesla lebih hebat lagi. Ia merancang, membuat, dan menjalankan generator induksi hanya dengan menggunakan pikirannya. Hebatnya lagi, semua hasil peneitian yang ia lakukan ternyata sama persis dengan hasil penelitian yang menggunakan mesin yang sesungguhnya.

Kemampuan visual-pasial ini tidak hanya dimiliki para arsitek dan pelukis. Kemampuan untuk merencanakan sesuatu di masa yang akan datang, misalkan merencanakan masa depan, juga termasuk kecerdasan visual-spasial.

Mengembangkan kecerdasan visual-spasial

1. menggunakan gambar

a. Flowchart

Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.

b. Mind mapping (peta pikiran)

Teknik mind mapping diciptakan oleh Tony Buzan dari Inggris. Teknik ini menggunakan pendekatan spasial dan nonlinier dalam mencatat. Cara ini sesuai dengan cara kerja otak yang menuntut integrasi, keterkaitan, gambar, dan sifat acak dari suatu imajinasi.

c. Lingkaran siklus

2. Imajinasi

Membayangkan suatu kejadian dengan menggunakan bahan cerita yang disampaikan.

3. Image streaming

Membayangkan sesuatu dan menjelaskan bagaimana rasanya bila dimakan, bagaimana suaranya, bagaimana gambarannya, bagaimana baunya, dan bagaimana rasanya bila dipegang atau disentuh.

4. Mencatat secara visual

Mind mapping.

5. Memberikan warna pada materi yang dipelajari dengan menggunakan spidol berwarna.

6. Mencari jalan keluar dari suatu lokasi tanpa melihat peta atau bertanya.

7. Melihat sesuatu dari berbagai sudut. Gambar tersebut diputar di dalam pikiran dengan menggunakan imajinasi.

8. Membayangkan dan merencanakan masa depan.

9. Memikirkan jalan keluar dan membayangkan akibat yang ditimbulkan bila melaksanakan solusi yang telah diterapkan.

10. Berbicara dengan bahasa yang menggunakan bahasa gambar (picture word).

Sumber: Nggermanto. Quantum Quontien. 2001

Comments (0)