Secara umum, orang visual belajar melalui hubungan visual. Bila berbicara di telpon, tangan orang visual biasanya tidak bisa diam. Mereka cenderung membuat coretan-coretan. Mereka berbicara dengan tempo yang cukup cepat dan banyak menggunakan kata-kata yang berhubungan denganpengeliatan. Misalkan, “Bisa Anda melihat apa yang saya maksudkan?”,”Saya kurang bisa melihat tujuan diskusi ini”,”Persoalan ini tampaknya cukup rumit”, Kelihatannya upaya kita membahkan hasil”.

Gaya belajar visual :
Visual eksternal
Gaya belajar eksternal menggunakan materi atau media informasi yang ada di luar tubuh kita. Media informasi ini harus berupa media yang dapat kita lihat, antara lain:

· Buku/majalah

· Grafik, diagram

· Peta pikiran

· OHP

· Komputer

· Poster

· Flowchart

· Highlighting (memberi warna pada bagian yang dianggap penting)

· Model/peralatan


Visual internal
Gaya belajar visual internal menggunakan imajinasi sebagai sumber informasi. Penggunaan imajinasi dalam membantu proses belajar sama baiknya dengan menggunakan media lain yang berada di luar tubuh.
Untuk meyakinkan bahwa imajinasi sangat kuat pengaruhnya, dapat dilakukan hal-hal berikut:

1. Tutup mata, tarik nafas panjang dan hembuskan perlahan-lahan sebanyak tiga kali.

2. Bayangkan bahwa saat ini berada di tengah gurun pasir. Matahari bersinar sangat terik karena saat ini tepat pukul 12.00 siang. Hawa panas yang dirasakan tidak hanya berasal dari panas matahari, tetapi juga panas pasir yang ada di bawah.

3. Rasakan berada pada keadaan sangat haus. Bibir kering dan pecah. Tenggorokan sangat sakit karena kering dan ingin sangat segea minum.

4. Tiba-tiba menemukan kedai yang menjual buah. Di kedai ini hanya menjual satu jenis buah, yaitu buah jeruk. Kemudian diambil satu buah jeruk tersebut. Amati kulit jeruk yang hijau, pegang dan remas, kemudian cium bau jeruk yang ada di tangan tersebut. Dengan begitu dapat merasakan dengan jelas bau jeruk yang agak masam.

5. Sekarang, ambil sebilah pisau. Belah jeruk tersebut menjadi dua bagian. Lalu amati isi jeruk yang berwarna kuning dengan bau jeruk yang semakin kuat, angkat belahan jeruk itu, lalu peras dan rasakan tetesan sari jeruk yang masuk ke dalam mulut. Ternyata jeruk ini berasa sangat masam.

6. Kemudian apa yang anda rasakan?


Walaupun itu hanya dalam sebuah imajinasi, namun tubuh akan memberikan reaksi seakan-akan semua itu adalah hal yang nyata.

Sumber: Nggermanto. Quantum Quontient. 2001

Comments (0)