Visual yang Tidak Diproyeksikan
Media pembelajaran visual yang tidak diproyeksikan memiliki enam tipe diantaranya seperti: gambar diam, gambar yang di dalamnya meliputi sketsa maupun diagram, bagan, grafik, poster, dan kartun. Gambar yang tidak diproyeksikan tersebut cenderung lebih murah dan sederhana karena dapat digunakan tanpa menggunakan alat bantu media lain. Namun, gambar di sini lebih berperan dalam belajar yang bersifat individual.
Gambar diam dapat berupa foto maupun ilustrasi lain. Gambar diam bermanfaat untuk menguatkan konsep belajar siswanya.
Gambar baik berupa sketsa maupun diagram merupakan media yang efektif dalam menjelaskan suatu rincian atau hubungan. Gambar ini lebih sering di temukan dalam bentuk cetak (buku pelajaran, koran, majalah, dan lain-lain).
Bagan bermanfaat untuk menjelaskan suatu hubungan melalui bahasa visual. Macam dari bagan meliputi: bagan organisasi, bagan klasifikasi, bagan waktu, bagan label, dan bagan alur. Masing-masing mempunyai bentuk yang khas sesuai dengan sifat informasi yang disampaikan.
Grafik merupakan alat presentasi yang menyajikan data berupa angka dalam bentuk visual. Grafik dapat membandingkan hubungan data yang lain dengan jelas ketimbang menggunakan tabel. Grafik mempunyai beberapa jenis, yakni: grafik batang, grafik bergambar, grafik lingkaran, dan grafik garis. Masing-masing grafik memiliki keungulan tersendiri, sehingga pemanfaatannya disesuaikan dengan tingkat kekompleksitasan data yang akan dibuat dengan grafik.
Poster memiliki tampilan yang menarik karena harus dapat menyatukan komponen gambar, garis, warna, serta kata-kata. Kemenarikan yang dimiliki poster dapat menggapai perhatian audiens sehingga dengan otomatis mereka akan membaca dan akan mendapat informasi yang ada di dalamnya. Poster bersifat fleksibel, sehingga sangat praktis namun tetap harus melihat tujuan dan objeknya.
Kartun lebih sering digunakan sebagai sindiran, terutama di bidang sosial dan politik yang melibatkan penguasa. Kartun untuk tujuan instruksional harus disesuaikan dengan tingkat pengalaman dari peserta didiknya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Media Visual yang Diproyeksikan
Media visual yang diproyeksikan merupakan perbesaran gambar dengan menggunakan benda transparan yang dibiaskan menggunakan cahaya yang kuat di mana sebelumnya melewati beberapa lensa yang tersusun. Biasanya dikenal dengan sebutan overhead. Adapun cara lain selain menggunakan transparan, yakni teknik menyimpan secara elektronik kemudian memproyeksikannya ke dalam bentuk digital.
Visual peroyeksi memunculkan perhatian audiens untuk memperhatikan layar besar yang berisikan informasi. Visual proyeksi ini cocok dipergunakan di semua jenjang pendidikan bahkan bidang lain yang memang memerlukan media ini untuk presentasi.

Kamera Dokumen
Kamera dokumen merupakan kamera video di mana cara pengoperasiaannya perlu dihubungkan menggunakan monitor televisi atau data proyektor. Penggunaan kamera dokumen ini menjadi lebih nyaman karena dapat dinikmati oleh audiens tanpa harus berkerumun untuk melihatnya. Bahkan dapat memperbesar tampilan agar cukup jelas dalam mencermatinya serta memanipulasinya sesuai dengan informasi yang akan disampaikan. Kamera dokumen dapat memberikan pemahaman secara langsung kepada audies sehingga tidak perlu menjalelaskan materi panjang lebar.


Proyeksi Overhead
Overhead proyeksi atau OHP ini hanya menggunakan sistem optik (lensa) dan elektrik, maka dari itu peralatan ini cukup sederhana.
Transparansi lembaran visual yang diproyeksikan menjadi serangakaian gambar atau film transparansi yang disebut overlay. Media ini dapat dimanipulasi sesuai dengan menambahan maupun pengurangan penjelasan dari visual yang diampilkan.
Membuat transparansi overhead dapat dilakukan oleh pendidik maupun siswa itu sendiri. Terdapat beberapa cara dalam membuat transparansi overhead:
Overhead dapat dibuat melalui tiga cara, pertama secara manual, yakni menggambar visual langsung menggunakan tangan. Di sini yang juga perlu diperhatikan adalah kerapiannya, karena keindahan maupun kerapian dapat membuat respon yang lebih baik pada audiens. Penggunaan alat tulis sebaiknya menggunakan pena dan plastik transparan yang memang dikhususkan untuk transparansi. Ke-dua film elektrostatik atau xerografi, yakni menggunakan mesin photocopy di mana kita mengfotokopi bahan ke dalam bentuk transparansi. Dengan cara ini transparansi tidak memiliki variasi warna, hanya warna hitam saja. Ke-tiga menggunakan sarana komputer, yakni kita dapat membuat desain visual yang akan diinformasikan ke pada audiens menggunakan komputer kemudian mencetaknya dengan transparansi khusus.

Slide
Slide merupakan bentuk format kecil dari transparansi foto yang dipasang secara individual. Penggunaan slide ini mudah, bahkan bagi pemula dapat membuatnya sendiri. Slide ini dapat digunakan dalam pembelajaran secara individu, namun lebih ditekankan pada kelompok serta dapat digunakan di semua jenjang.
Pembuatan slide dapat dilakukan dengan fotografi digital dan komputer. Penggunaan fotografi digital semacam pembuatan slide dengan mengambil foto-foto yang kemudian disimpan ke dalam dokumen presentasi perangkat lunak. Pembuatan slide dengan komputer yakni menyusun foto-foto secara berurutan dengan menggunakan komputer, di mana komputer telah menyajikan layanan berupa kemampuan grafis yang menghasilkan gambar berupa slide.
Banyak variasi teknologi yang disediakan untuk siswa dalam proses belajarnya di antaranya seperti power poin. Power point sangat membantu dalam hal presentasi guru ataupun sisiwa. Di sini slide presentasi dapat menampilkan tampilan yang menarik karena disertai dengan berbagai macam corak warna. Power point dapat pula melampirkan musik, animasi, dan video.

Gambar Digital
Gambar digital dapat ditunjukkan dengan komputer, monitor televisi, ataupun proyektor. Tempat perekaman gambar digital ini dapat berupa CD-ROM, Photo CD, DVD-ROM, dan disket komputer.
CD-ROM dapat digunakan sebagai tempat menyimpan file berupa teks, gambar, dan suara. CD-ROM ini hanya dapat dibaca atau tidak dapat diubah-ubah. Apabila ingin mengubahnya perlu menggunakan CD-ROM yang baru lagi. Utuk membaca CD-ROM ini diperlukan player yang dihubungkan dengan komputer.
CD foto merupakan teknologi digital dalam penyimpanan foto yang diambil oleh kamera. Cara menampilkan foto tersebut serupa dengan CD-ROM yakni menggunakan player yang di hubungkan dengan monitor televisi maupun komputer.
DVD-ROM memiliki bentuk dan manfaat yang sama dengan CD-ROM, namun mempunyai kapasitas yang lebih besar dibanding dengan CD-ROM. DVD-ROM ini lebih berkualitas dalam penyimpanan video.
Kamera digital dapat dihubungkan langsung ke sebuah komputer untuk melihat hasil gambar, maupun secara langsung dihubungkan dengan hardisk komputer atau flash memori card. Kamera digital lebih mudah untuk dikembangkan dan diubah-ubah dibandingkan dengan kamera tradisional. Pengambilan gambar jarak jauh dapat dipermudah karena dilengkapi dengan fasilitas zoom. Kamera digital ini dapat menyimpan ribuan gambar.
Digital scanner berfungsi untuk mengubah gambar maupun foto biasa menjadi bentuk digital, di sini juga dimaksudkan agar kita tidak perlu membuat gambar baru yang serupa. Alat ini telah terhubung langsung dengan komputer, sehingga saat ditampilkan dalam layar monitor komputer, kita dapat mengedit hal-hal yang tidak perlu pada gambar serta menambahkan sesuatu.

Proyeksi Gambar Digital
Proyeksi gambar digital dapat ditunjukkan dengan menggunakan monitor komputer. Gambar digital yang diproyeksikan ini dirancang untuk sebuah presentasi. Kita lebih sering menggunakan power point. Bila sasaran audiensnya berupa kelompok besar dapat menggunakan LCD. LCD ini dapat menampilkan berbagai bentuk file yang tertera di layar komputer. Alat ini akan berfungsi dengan baik apabila ada kekuatan cahaya yang kuat.

Comments (0)